PENDAHULUAN
Alhamdulillah puji syukur kita curahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita bisa menjalankan aktivitas/ proses perkuliahan seperti biasanya. Selawat beserta salam kita peruntuk kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Sebagaimana yang kita pelajari, konsentrasi dalam pembelajaran bahasa salah satunya adalah mengenal bagaimana perkembangan bahasa, asal-usul bahasa dan sebagainya. Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas tentang pembaharuan fiqh lugah, di sana membahas tentang darimana asal bahasa. Ada yang berpendapat bahasa itu berasal dari tuhan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab. Namun, ketika telah sampai kepada manusia, manusia pun berkembang maka bahasapun dikembangkan oleh manusia. Dalam hal ini pakar bahasa menyimpulkan bahasa berasal dari kebiasaan manusia dengan membubuhi tanda / simbol.
Karena bahasa berkembang seperti perkembangan manusia,maka disinilah perhatian para pakar bahasa untuk mengelompokkan bahasa-bahasa tersebut, mereka meninjau dari berbagai pendekatan, sehingga hasil akhir dari itu lahirlah rumpun-rumpun bahasa.
Berdasarkan pemaparan pendek sebelumnya, kami dari kelompok IV insyaallah akan membahas tentang “Rumpun Bahasa Dunia”. Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi tugas kuliah semester V dalam mata kuliah Fiqh Lughah.
Adapun masalah yang akan paparkan dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu rumpun bahasa?
2. Berapakah jenis rumpun bahasa dan penjabarannya?
3. Kenapa Bahasa Arab termasuk kedalam rumpun bahasa Semit?
PEMBAHASAN
أشهر فصائل اللغات
Bahasa berkembang seiring dengan lahirnya manusia. Kehadiran manusia di dunia sudah sangat lama. menurut Syahrin, sampai saat ini para pakar bahasa belum bisa menentukan jumlah yang pasti tentang bahasa-bahasa yang ada di dunia. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa jumlah bahasa yang ada di dunia tidak kurang dari 2.500 bahasa sementara yang berpendapat tidak kurang dari 3.500.
Terlepas dari keakuratan data tersebut, karena memang sangat sulit untuk dilacak sudah seberapa banyak bahasa yang diinginkan manusia sejak pertama, namun paling tidak dapat memberi gambaran demikian banyaknya bahasa manusia di dunia. Hal inilah yang dimaksudkan dengan keragaman bahasa sebagai salah satu karakteristik bahasa. Dari sekian banyak jumlah bahasa, para ilmuan membaginya kepada tiga kelompok besar.
1. Pengertian Rumpun Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu makna dari “rumpun” adalah “golongan besar bangsa (bahasa) yang sama asal dan jenisnya” . Dalam Bahasa Arab disebut dengan “ فصيلة” dengan bentuk jamaknya “فصائل” .
Menurut Kridalaksana adalah “Kelompok bahasa dalam satu keluarga bahasa yang diturunkan dari bahasa madya”. Bahasa madya yang dimaksud dalam pengertian ini adalah turunan bahasa kedua dari bahasa pertama yang disebut dengan bahasa purba.
2. Rumpun-Rumpun Bahasa yang Ada Di Dunia
Mox Muller membagi rumpun bahasa di dunia kepada tiga keluarga besar:
a. Rumpun Bahasa Indo-Europa (الفصيلة الهندية- الأوروبية)
b. Rumpun Bahasa Hamiah-Samiyah (الفصيلة الحامية- السامية)
c. Rumpun Bahasa Tourani ( الفصيلة الطورنية)
Demikian pula dengan Subhi Saleh juga membagi rumpun bahasa kepada :
a. Rumpun Bahasa Indo-Europa (الفصيلة الهندية- الأوروبية)
Bahasa Indo-Europa merupakan bahasa yang paling banyak tersebar dan bangsa-bangsa penutur bahasa ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam peradaban manusia modern . Bahasa yang termasuk rumpun ini adalah :
1. Ariyah, dengan cabangnya Hindia dan Iran
2. Yunani, termasuk didalamnya Yunani Kuno, Yunani Pertengahan dan Yunani Modern
3. Italia, dengan bahasa Latinnya yang mencakup didalamnya Prancis, Isbaniyah, Italia, Portugal dan Rumania
4. Jerman, terbagi kepada Jerman barat dengan Bahasa Inggris-Seksoniyah dan Inggris Modern, Holandia dan Almania.kemudian untuk Jerman Timur : Denmark, Swedia, Norwegia
5. Silaqiyah, terbagi pada dua cabang : Siqalibiyah (diantaranya Rusia, Bolonia, Ceko dan Bulgariah dan Baltiqiyah (diantaranya Lautania dan Barusiyah)
6. Armenia
7. Albania
8. Kultiah yang mayoritas menggunakan Bahasa Inggris, Prancis dan Isbaniyah.
b. Rumpun Bahasa Hamiah-Samiyah (الفصيلة الحامية- السامية)
Chaer memberi istilah Afro-Asiatik dalam rumpun bahasa ini. Adapun pembagiannya:
1. Bahasa Hamiyah yakni Mesir (kuno maupun Qibti) dan Barbar (Bahasa Barbar adalah bahasa penduduk asli Afrika Utara seperti : Tunisia, Maroko, Al-jazair) serta Kusyitiyah (Bahasa ini merupakan bahasa asli penduduk Bagian timur Afrika.
2. Bahasa Samiyah yakni Bahasa Arab, Bahasa Akkadiyah, Bahasa Kan’aniyah, Yaman dan Habsyi.
c. Rumpun Bahasa lain / Taurani ( الفصيلة الطورنية\الفصيلة الأخيرة)
Subhi Saleh menyebutnya dengan Bahasa Lain. Dalam hal ini pemakalah sengaja menggandakan penyebutannya (Rumpun Bahasa Lain / Taurani) sebab setelah pemakalah berdiskusi dan merujuk kepada buku rujukan bahwa DR. Subhi Saleh lebih cenderung menggunakan istilah “Bahasa Lain” dan menurut pemakalah kedua istilah itu sama saja. penyebutan ini bukan tidak beralasan. Menurutnya bahasa-bahasa yang termasuk rumpun maupun subrumpun bahasa ini sangat banyak dan beragam, bahkan diantara mereka tidak ditemukan kedekatan hubungan atau persamaan. bahasa-bahasa itu adalah :
1. Rumpun Bahasa Tauraniyah seperti Turki dan Mongolia serta Mansyuriyah
2. Rumpun Bahasa Jepang
3. Rumpun Bahasa Cina-Tibet
4. Rumpun Bahasa Kauriyah
5. Rumpun Bahasa Quqaziyah
6. Rumpun Bahasa Hindi kuno di Amerika
7. Rumpun Bahasa Sudan dan Ghana
8. Bahasa Malayu-Polinesia termasuk didalamnya adalah Indonesia dan Malaysia
Pengklasifikasian ini menurut Subhi Saleh didasarkan kepada kedekatan hubungan atau kesamaan. Kelompok bahasa yang mempunyai kesamaan dalam bunyi bahasa, tata bahasa dan susunannya dimasukkan dalam satu rumpun.
Menurut Chaer, ada 4 pendekatan yang dapat digunakan dalam rangka pengklasifikasian rumpun bahasa :
1. Pendekatan Genetis/Geneologis yaitu pengklasifikasian dilakukan berdasarkan garis keturunan bahasa-bahasa.
2. Pendekatan Tipologis yaitu pengklasifikasian dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-tipe yang terdapat pada semua bahasa seperti bunyi, morfem, kata, frase, kalimat dan lain-lain.
3. Pendekatan Areal yaitu pengklasifikasian dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain di dalam suatu Areal atau wilayah tanpa memperhatikan apakah bahasa itu berkerabat secara genetik atau tidak.
4. Pendekatan Sosiolinguistik yaitu pengklasifikasian dilakukan berdasarkan situasi, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu
3. Bahasa Arab Diantara Rumpun Bahasa Di Dunia
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Bahasa Arab adalah rumpun bahasa Hamiah-Samiyah atau lebih populernya disebut rumpun bahasa semit. Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik rumpun bahasa semit antara lain :
a. Adanya huruf-huruf tenggorokan
b. Bentuk katanya terdiri dari tiga huruf konsonan
c. Kata kerjanya mengenal tiga kala/masa
d. Konjugasinya dapat dianalogikan
e. Setiap fonem yang kemudian membentuk kata dalam bahasa-bahasa semit selalu terdiri dari fonem-fonem konsonan dan bukan vokal.
Diantara bahasa-bahasa yang serumpun dengan Bahasa Arab adalah Bahasa Akkadiyah (Babilonia), Bahasa Aramiyah (Phunisia), bahasa Kan’aniyah (Ibrani), Yaman, Habsyi. tiga bahasa pertama telah punah, sementara tiga yang terakhir masih dapat eksis dan akhirnya Bahasa Arab keluar sebagai bahasa yang terkuat dan unggul setelah menjalani kompetensi bahasa (صراع اللغات) dalam waktu yang tidak singkat.
Sementara itu para pakar belum dapat memastikan secara tegas kapan Bahasa Arab itu mulai tumbuh dan bagaimana cara perkembangannya. Namun yang jelas pada akhirnya Bahasa Arab itupun terbagi kepada dua macam :
1. Bahasa Arab yang sudah punah (العربية البائدة)
Bahasa Arab Ba’idah sering disebut dengan النقيش العربية dimana eksistensinya tidak dapat diketahui secara pasti, karena bahasa ini hanya dapa diketahui melalui analisis teks-teks atau manuskrip-manuskrip bersejarah yang masih ada.
2. Bahasa Arab yang masih eksis (العربية الباقية)
Bahasa ini adalah Bahasa Arab keturunan Khattan yang tersebar ke berbagai bagian daerah seperti : Nejd, Hijaz, Syam dan Iraq. Dengan dialek Khattan inilah suku Adnan (cucu Ismail bin Ibrahim) menyebar ke arah Jazirah Arab dan akhirnya bernama Bahasa Arab yang diantara suku-sukunya yang paling menonjol adalah suku Quraisy yang kemudian sangat mewarnai perkembangan Bahasa Arab.
Penulis: Pausil Abu Qie
BP: 409.054
Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang 2013
No comments:
Write comments